BERITA
Informasi Seputar Penyakit Diabetes Melitus
Telah dilihat sebanyak 797 kali
Apa yang dimaksud dengan Penyakit Diabetes Melitus ?
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal. Sebutan glukosa darah sering dikenal oleh masyarakat dengan gula darah. Diabetes melitus adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multietiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).
Apa saja Tipe Penyakit DM?
- DM tipe 1 : DM yang disebabkan tidak adanya produksi insulin sama sekali.
- DM tipe 2 : DM yang disebabkan tidak cukup dan tidak efektifnya kerja insulin.
- DM Gestasional : DM yang terjadi saat kehamilan.
- DM tipe lainnya : DM tipe lain yang disebabkan oleh pemakaian obat, penyakit lain-lain, dan sebagainya.
Bagaimana Gejala Diabetes Melitus?
Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai syarat kemungkinan diabetes. Gejala tipikal yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polydipsia (sering haus), dan polifagia (banyak makan/ mudah lapar). Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
- Pada DM Tipe I gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah (fatigue), iritabilitas, dan pruritus (gatal-gatal pada kulit).
- Pada DM Tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada. DM Tipe 2 seringkali muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi. Penderita DM Tipe 2 umumnya lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, daya penglihatan makin buruk, dan umumnya menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf.
Apa saja Faktor Risiko Penyakit DM?
1. Faktor Risiko Yang Tidak Bisa di Ubah
- Usia ≥40 tahun.
- Mempunyai Riwayat keluarga menderita DM.
- Kehamilan dengan gula darah tinggi.
- Ibu dengan riwayat melahirkan bayi dengan (Berat Badan Lahir) > 4 kg.
- Bayi yang memiliki Berat Badan Lahir (BBL) < 2,5 kg.
2. Faktor Risiko Yang Bisa di Ubah
- Kegemukan (Berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2) dan Lingkar Perut (Pria > 90 cm dan Perempuan >80cm).
- Kurang aktivitas fisik.
- Hipertensi/Tekanan darah Tinggi (> 140/90 mmHg).
- Dislipidemia (Kolesterol HDL laki-laki ≤ 35 mg/dL dan perempuan ≤ 45, trigliserida ≥ 250 mg/dL).
- Riwayat penyakit jantung.
- Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat).
- Merokok/terpapar asap rokok.
Bagaimana mengetahui Penyakit DM secara dini?
- Mempunyai gejala utama dan atau beberapa gejala tambahan.
- Mempunyai Faktor Risiko penyakit DM.
- Pemeriksaan Kadar glukosa Darah menunjukkan hasil sebagai berikut:
Batas Normal Kadar Gula Darah Sewaktu adalah > 200 mg/dL Batas Normal Kadar Gula Darah Puasa adalah > 126 mg/dL.
Sumber :
- Buku Pintar Kader Posbindu, Direktorat P2PTM, Kemenkes RI, 2019.
- P2PTM Kemenkes
-
Kesehatan
Wednesday, 04 October 2023