Call Center : 085345432016
PELAYANAN RAWAT JALAN   Senin - Jumat, 08.30 - 14.00 WITA

BERITA


Program PPI dan HAIs Menjadi Fokus Materi pada Sesi 1, Hari Ketiga Orientasi PPPK BLUD RS Konawe Utara
Telah dilihat sebanyak 144 kali

Wanggudu, 12 Juni 2024 - Hari ketiga sesi satu orientasi Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK) formasi umum untuk penempatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe Utara, mengupas tuntas materi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) serta penanganan Healthcare-Associated Infections (HAIs). Materi ini disampaikan oleh pemateri Hartin HM, S.Kep.Ns, seorang tenaga profesional di bidang keperawatan sekaligus petugas IPCN (Infection Prevention Control Nurse) BLUD Rumah Sakit Konawe Utara.

Hartin memaparkan bahwa program PPI adalah kunci dalam menjaga keamanan dan keselamatan pasien serta petugas kesehatan di rumah sakit. Ia menjelaskan berbagai prosedur dan protokol yang harus dipatuhi, seperti cuci tangan, penggunaan alat pelindung diri (APD), pengelolaan limbah medis, penggunaan Spill Kit serta dekontaminasi dan sterilisasi peralatan.

Salah satu protokol utama yang disampaikan Hartin adalah praktik cuci tangan yang benar, baik dengan menggunakan sabun dan air mengalir maupun dengan menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol. Cuci tangan yang tepat harus dilakukan pada momen-momen kritis seperti sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik, serta setelah terpapar cairan tubuh pasien.

Selain itu, Hartin juga memaparkan pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan risiko yang dihadapi. APD seperti masker bedah, pelindung mata, gaun pelindung, dan sarung tangan harus dikenakan saat melakukan tindakan yang berisiko terpajan cairan tubuh pasien atau lingkungan yang terkontaminasi.

Pengelolaan limbah medis juga menjadi perhatian khusus dalam program PPI. Hartin menjelaskan prosedur pemilahan, pengumpulan, dan pembuangan limbah medis yang aman untuk mencegah penyebaran infeksi. Ia juga menekankan pentingnya menggunakan Spill Kit untuk membersihkan dan mendekontaminasi area yang terkontaminasi cairan tubuh atau bahan infeksius lainnya.

Terakhir, Hartin memaparkan protokol dekontaminasi dan sterilisasi peralatan medis yang digunakan. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa peralatan yang digunakan dalam tindakan medis steril dan aman bagi pasien. Ia menjelaskan berbagai metode sterilisasi seperti autoclaving, etilen oksida, dan radiasi, serta prosedur yang harus diikuti dengan ketat.

"Program PPI bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk HAIs atau infeksi yang diperoleh selama perawatan di rumah sakit," tegas Hartin dalam sesi tersebut.

Hartin juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit, sterilisasi instrumen medis, dan penanganan limbah medis secara tepat untuk mencegah HAIs. Ia mengingatkan peserta untuk selalu waspada dan disiplin dalam menerapkan praktik PPI demi keselamatan pasien dan petugas kesehatan di BLUD RS Konawe Utara.

Selain itu, Hartin juga memaparkan cara penanganan yang tepat jika terjadi kasus HAIs di rumah sakit, meliputi identifikasi sumber infeksi, pengisolasian pasien, pemberian terapi antibiotik yang sesuai, serta pelaporan kepada tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) rumah sakit.

Para peserta orientasi PPPK mengikuti sesi ini dengan antusias. Mereka mengajukan pertanyaan dan berdiskusi secara aktif untuk memahami lebih dalam mengenai topik yang dibahas, terutama dalam konteks implementasi PPI dan penanganan HAIs di BLUD RS Konawe Utara.

Kesehatan Wednesday, 12 June 2024